Makalah Pancasila Sebagai Filsafat
PANCASILA
SEBAGAI FILSAFAT
Makalah
Ini Disusun
Oleh:
SRY
WAHYUNI 45216033
MUTMAINNAH 45216034
JURUSAN
ADMINISTRASI NIAGA
PROGRAM
STUDI D4 ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK
NEGERI UJUNG PANDANG
TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
BAB
1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam
mempelajari filsafat Pancasila, ada dua
hal yang harus dipelajari yaitu Pancasila dan Filsafat. Mempelajari Pancasila
melalui pendekatan sejarah supaya akan dapat mengetahui berbagai peristiwa yang
terjadi dari waktu ke waktu di tanah air Indonesia. Peristiwa – peristiwa yang dimaksudkan adalah
yang ada sangkut pautnya dengan Pancasila.
Sejarah Pancasila tidak dapat dipisahkan
dengan sejarah bangsa Indonesia itu sendiri.
Oleh karena itu, kami mencoba mulai dari masa kejayaan bahwa Indonesia
merdeka yang kemudian mengalami penderitaan akibat ulah kolonialisme sehingga timbul
perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme tersebut. Kemudian bangsa Indonesia
berhasil memproklamasikan kemerdekaan dan berhasil juga menjawab tantangan
tersebut serta mengisi kemerdekaannya itu dengan pembangunnan. Dalam seluruh
peristiwa tersebut Pancasila mempunyai peranan penting.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Filsafat
a. Pengertian Filsafat Secara
Etimologis
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata, yakni philos, philia, philien yang
artinya senang, teman dan cinta dan sophos, sophia dan sophien yang artinya
kebenaran (truth), keadilan (justice), dan bijaksana (wise) atau kebijaksanaan
(wisdom). Pengertian filsafat secara etimologis dapat disimpulkan adalah Cinta
kebenaran atau cinta kebijaksanaan/kearifan. Selain itu kata filsafat berasal
dari bahasa Arab, dari falsafah, dari bahasa Inggris yaitu philosophy, bahasa
Indonesia filsafat (kata sifat filsafati) atau filosofi (kata sifat filosofis),
falsafah yang semuanya mempunyai arti yang sama. Filsafat adalah ilmu yang
mencari dan mempelajari tentang hakekat (metafisika). Oleh karena itu filsafat
juga disebut Ilmu tentang hakekatatau ilmu hakekat (metafisika).
b. Pengertian Filsafat Secara
Definitif
- Pengertian filsafat dari Ahli (Filsuf):
1. Plato: filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
2. Aristoteles: filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran
yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,
politik dan estetika.
3. Immanuel Kant: Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok
dan pangkal dari segala pengetahuan, yang tercakup di dalam empat persoalan.
- Pengertian filsafat dari:
1. Prof. Drs. Notonegoro, SH: filsafat adalah pengetahuan atau ilmu
pengetahuan yang mencari dan mempelajari yang ada (ontologi) dan hakekat yang
ada (metafisika) dengan perenungan (kontemplasi) yang mendalam (radikal) sampai
menemukan substansinya.
2. Drs. Hasbullah Bakry, S.H:
filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang mendalam mengenai
Ketuhanan (theologi), alam semesta (kosmologi) dan manusia (antropologi), sehingga
menghasilkan pengetahuan bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai akal
manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapainya.
Ditinjau dari perspektif
permasalahannya filsafat dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
Pertama: filsafat sebagai hasil
perenungan/kontemplasi (produk).
-Filsafat
sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep pemikiran-pemikiran para filsuf. Pada
zaman dahulu, yang lazimnya merupakan suatu aliran/paham, misal: idealisme
rasionalisme, materialisme, pragmatisme. -Filsafat
sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil aktivitas
berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang timbul dari persoalan
pada akal manusia.
Kedua: Filsafat sebagai suatu
proses, yang berbentuk sebagai aktivitas berfilsafat, sekaligus proses
pemecahan masalah (problem solving) dengan menggunakan berbagai metode ternetu
sesuai dengan objeknya.
Filsafat sebagai metode menunjukan cara berpikir dan cara mengadakan analisis
yang dapat dipertanggungjawabkan untuk dapat menjabarkan Ideologi pancasila.
Sedangkan Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai dan pemikiran yang
dapat menjadi subtansi dan isi pembentukan ideology pancasila.
1.
Aspek Ontologi
Ontologi menurut Runes adalah teori
tentang adanya keberadaan atau eksistensi. Sedangkan menurut Aristoteles,
sebagai filsafat pertama, ontologi adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu
dan disamakan artinya metafisika.Jadi, ontologi adalah bidang yang menyelidiki
makna yang ada(eksistensi dan keberadaannya), sumber ada, jenis ada dan hakikat
ada, termasuk ada alam, manusia, metafisika, dan kesemestaan dan kosmologi.
2.
Aspek Epistemologi
Epistemologi menurut Runes adalah
bidang atau cabang filsafat yang menyelidik asal, syarat, susunan, metode, dan
validitas ilmu pengetahuan.Kajian epistimologi filsafat pancasila dimaksudkan
sebagai upaya untuk mencari hakekatpancasila sebagai suatu sistem
pengetahuannya.Epistimologi Pancasila sebagai suatu obyek kajian pengetahuan
pada hakekatnya meliputi masalah sumber pengetahuan Pancasila dan susunan
pengetahuan pancasila.
3.
Aspek AksiologiAksiologi menurut
Runes Berasal dari istilah Yunani, aksios yang berarti nilai, manfaat, pikiran
atau ilmu/ teori. Dalam pengertian yang modern disamakan dengan teori nilai
yakni sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik, bidang yang menyelidiki
hakikat nilai, kriteria, dan kedudukan metafisika suatu nilai. Kajian aksiologi filsafat Pancasila pada
hakikatnya membahas tentang nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan
tentang pancasila.
2.3
CIRI-CIRI SISTEM FILSAFAT PANCASILA
Sila-sila Pancasila merupakan
satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Dengan kata lain, apabila tidak bulat
dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah maka itu bukan
Pancasila.
-Susunan Pancasila dengan suatu
sistem yang bulat dan utuh itu dapat digambarkan sebagaiberikut:
·
Sila 1, meliputi, mendasari dan
menjiwai sila 2,3,4 dan 5;
·
Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai
sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4, 5;
·
Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila
1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila 5;
·
Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai
sila 1,2,3,4.
2.4
CABANG-CABANG FILSAFAT
1.
Metafisika: memepelajari hal-hal
yang ada di balik alam fisik/alam indrawi (riil), yang meliputi bidang-bidang :
ontologi, kosmologi, antropologi, dan theologi.
2.
Epistimologi: yang mepelajari tentang hakekat
pengetahuan.
3. Logika mempejari tentang kaidah-kaidah berpikir, yakni
tentang axioma, dalil dan rumusan berpikir (thinking) dan bernalar (reasoning)
4. Etika: mempejari hal-hal yang berkaitan dengan moralitas,
tingkah laku manusia.
5. Estetika: mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
yang indah (estetik) dan yang mempunyai nilai seni (artistik).
6. Methodologi: mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
suatu metode, diantaranya, metode deduksi, induksi, analisa, dan sintesa.
Berdasarkan cabang-cabang filsafat
inilah, maka Pancasila dapat dikatakan:
1. Sebagai Sistem Filsafat, karena
di dalamnya terdapat nilai-nilai Ketuhanan (theologi),
nilai manusia (antropologi), nilai
kesatuan (metafisika, yang berhubungan dengan penger
tian hakekat satu), kerakyatan
(hakekat demokrasi) dan keadilan (hakekat keadilan).
2. Sebagai Susunan kesatuan Organis
Pancasila pada hakekatnya yang
terdiri dari sila-sila merupakan
satu kesatuan yang
tak terpisahkan (komprehensif
integralistik). Kesatuan sila-sila dari Pancasila merupakan kesatuan organis yang pada hakekatnya secara filosofis
bersumber pada hakekat dasar ontologis manusia, sebagai pendukung dari isi dan
inti sila-sila Pancasila, yakni berupa
hakekat manusia monopluralis
. Hakekat manusia monoprularistik, terdiri
pertama,
hakekat susunan kodrat manusia, yang
terdiri dari unsur jiwa (rohani) dan unsur raga (jasmani),
kedua: hakekat sifat kodrat manusia
yang terdiri dari unsur individu dan sosial,
ketiga:
hakekat kedudukan kodrat manusia,
yang terdiri dari unsur sebagai makhluk yang berdiri sendiri, maupun sebagai
makhluk Tuhan. Unsur-unsur hakekat manusia tersebut merupakan satu kesatuan
yang bersifat organis dan harmonis, yang setiap unsur-unsurnya mempunyai
fungsinya masing-masing.
3. Pancasila Bersifat Hierarkis
Piramidal
Susunan Pancasila adalah hierarkis piramidal, pengertian matematis
pyramidal untuk menggambarkan hubungan hierarkhi sila-sila Pancasila dalam
urutan luas (kuantitas) dan juga hal isi sifatnya (kualitas). Kalau dilihat
susunan sila-sila menunjukkan suatu rangkaian
tingkat (gradual) dalam luas dan isi sifatnya. Kesatuan sila-sila Pancasila
memiliki susunan yang hierarki piramidal, maka Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi
basis (landasan
) dari sila kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan.
2.5
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
·
Aliran Matrealisme
Mengajarkan bahwa hakikat realitas
kesemestaan, termasuk mahluk hidup, manusia, ialah materi.
·
Aliran Idealisme/Spritualisme
Aliran ini engajarkan bahwa ide atau
spiritmanusia yang menentukanhidup dan
pengertian manusia.
·
Aliran Realisme
Aliran realisme mengajarkan bahwa
kedua aliran diatas, matrealisma dan idealisme yang bertentangan itu, tidak
sesuai dengan kenyataan.
KESIMPULAN:
filsafat secara umum disebut juga filsafat pancasila
mempunyai tujuan yang sesuai dengan dasar filsafat tersebut. Pancasila dengan
dasar sebagai pandangan hidup bangsa dan
dasar filsafat dengar, maka tujuan
filsafat pancasila secara umum adalah untuk menandingi filsafat komunis dan
filsafat liberalis, tujuan ini berhasil atau tidaknya tergantung dari
ketangguhan pancasila yang di dukung oleh penalaran kefilsafan. Tujuan khusus
atau tujuan ke dalam adalah: untuk memahami dan menjelaskan lima prinsip
tersebut,menemukan hakikatnya secara manusiawi serta mengatur semuanya itu
dalam bentuk yang sistematis sebagai pandangan dunia.
SARAN:
Saran kami untuk teman-teman sekalian adalah mari kita
belajar giat lagi dalam semua mata kuliah, khususnya dalam mata kuliah
Pancasila, agar kita mengerti tentang Pancasila sebagai filsafat.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Notosoetarjo.
1962.
Kepribadian Revolusi Bangsa Indonesia
.Notonagoro.
Pancasila Dasar Filsafat Negara RI I.II.III
.K.Wantjik Saleh 1978.
Kitab Kumpulan Peraturan Perundang RI.
Jakarta
PT.Gramedia.Soediman Kartohadiprojo 1970.
Beberapa Pikiran Sekitar Pancasila
. Bandung
Alumni.http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2105602-
makna-pancasila-sebagai-dasar-negara
/.http://makalahcyber.blogspot.com/2012/04/
makalah-filsafat-pancasila
.html.